STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN “ QEEZ PANCAKE “ DALAM MENINGKATKAN JUMLAH
KONSUMEN
PROPOSAL
SKRIPSI
DISUSUN
OLEH :
Monika
Malau ( 1110102010091 )
Ody
Septian Nasution ( 1110102010067 )
Wirdatul
Husna ( 1110102010033 )
FAKULTAS
ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS
SYIAH KUALA
BANDA
ACEH
2014
KATA
PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah
SWT, dimana dengan bantuan-Nya penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi
ini. Proposal skripsi ini berjudul “STRATEGI
KOMUNIKASI PEMASARAN “QEEZ PANCAKE“
DALAM MENINGKATKAN JUMLAH KONSUMEN.
Penulisan proposal skripsi ini merupakan salah
satu tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan mata kuliah Metode
Penelitian Komunikasi.
Dalam penulisan proposal skripsi ini, penulis
menyadari masih banyak kekurangan baik pada teknik penulisan maupun materi.
Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak demi
kesempurnaan proposal skripsi ini.
Akhirnya, penulis mengucapkan terima kasih
kepada Bapak Drs.Hamdani M.Syam, serta Ibu Putri Wahyuni S.Ikom selaku dosen pembimbing mata kuliah Metode
Penelitian Komunikasi yang telah meluangkan waktu dan memberi pengetahuan
sehingga proposal skripsi ini dapat terselesaikan.
Banda Aceh, Desember 2014
Penulis
i
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR................................................................ i
DAFTAR
ISI............................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar
Belakang Masalah……………………………... 1
1.2. Fokus
Penelitian………………………........................ 2
1.3. Rumusan
Masalah……………………….................... 3
1.4. Tujuan
Penulisan………………………...................... 3
1.5. Manfaat
Penulisan……………………………............. 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Penelitian Terdahulu…………………………………. 4
2.2. Landasan
Teori…………………………………......... 4
2.2.1.
Teori atau Model Komunikasi AIDDA....…… 4
2.2.2.
Bauran Komunikasi (Marketing
Mix)............ 5
2.3. Landasan Konseptual……………………………….. 6
2.3.1 Strategi………………………………………….......... 6
2.3.2 Komunikasi………………………………………….. 7
2.3.3 Pemasaran………………………………………........ 7
2.3.4 Komunikasi Pemasaran……………………………. 8
2.3.5 Strategi Komunikasi
Pemasaran…………………. 8
2.3.6 Konsumen……………………………………………. 9
BAB III METODE
PENELITIAN
3.1. Lokasi Penelitian……………………………………... 10
3.2. Pendekatan Penelitian……………………………….. 10
3.3. Informan Penelitian…………………………………... 10
3.4. Sumber Data…………………………………………… 11
3.5. Teknik
Pengumpulan Data…………………………… 11
3.6. Teknik Analisis
Data…………………………………... 11
3.7. Jadwal Penelitian…………………………………….... 12
DAFTAR
PUSTAKA..................................................................... 13
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Globalisasi
membuat dunia semakin kecil, jarak dan waktu semakin singkat seiring
perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Kemudahan ini cenderung
berimplikasi menyatukan daripada memecahkan, demikian juga pada marketing
lintas negara, kini kian mudah ditemui berbagai menu makanan ringan seperti
Pancake.
Komunikasi
pemasaran adalah kegiatan komunikasi yang dilakukan oleh pembeli dan penjual
dan merupakan kegiatan yang membantu dalam pengambilan keputusan di bidang
pemasaran serta mengarahkan pertukaran agar lebih memuaskan dengan cara
menyandarkan semua pihak untuk berbuat lebih baik.
Komunikasi
pemasaran, pemilihan strategi perlu diawali dengan pemahaman segmentasi
konsumen dan perilaku konsumen adalah seragam, pemahaman mengenai konsumen
dapat digali dari budaya, sosio, kultural, psikokultural dan lingkungan (Gudy
kunst & kim,1997)
Setiap
organisasi yang ingin berhasil dalam melakukan pemasaran harus telebih dahulu
memiliki suatu perencanaan pemasaran yang strategis, yang dapat menjadi bahan
panduan dalam menggunakan sumber daya yang dimiliki. Strategi ini ditentukan
berdasarkan analisis situasi, yaitu suatu studi yang terperinci mengenai
kondisi pasar yang dihadapi perusahaan beserta kondisi produk dan merek yang
dimiliki (Morrisan,2010:51).
Dalam melakukan pemasaran, para
pemasar harus memahami bagaimana perilaku konsumen, mengetahui apa yang
dibutuhkan konsumen, apa yang disukainya dan bagaimana menarik minat dari
mahasiswa, sehingga strategi yang dilakukan dapat memperoleh keuntungan.
Para pemasar harus melakukan
berbagai cara dalam mempromosikan produknya, dengan cara membagikan brosur,
pameran, melalui sosial media, dan sebagainya.
Sejarah Pancake bermula dari
kehidupan masyarakat Romawi kuno. Kue ini awalnya bernama Alita Dolcia atau
(makanan manis). Dalam perkembangannya, Pancake makin populer di Eropa sejak
tahun 1430-an. Pancake menjadi makanan khas Timur Eropa seperti di Mardi Gras.
Disana Pancake dijadikan menu khas hari Pancake Tuesday yang disajikan sehari
sebelum hari paskah tiba.
Pancake
merupakan sejenis kue bulat, tipis, dan
datar, dibuat dari adonan dan dimasak di atas wajan panas atau wajan.
Pancake adalah roti cepat saji, yang menggunakan bahan pengembang seperti baking powder, sementara beberapa menggunakan
ragi atau difermentasi. Pancake bisa saja dihidangkan dengan menggunakan
berbagai macam topping termasuk diantaranya yang populer adalah berupa selai,
buah, sirup, chocolate chips, atau daging. Pancake tergolong jajanan dengan
harga yang standar, ekonomis dan terjangkau.
Pancake
memiliki berbagai ragam bentuk dan cara penyajiannya. Di beda negara, biasanya
Pancake dikonsumsi dengan gaya dan resep yang beragam. Ada yang dikonsumsi
sebagai makanan manis, gurih, baik tebal ataupun tipis.
Pancake
adalah produk yang setahun belakangan ini melengkapi jajanan baru di Aceh.
Termasuk salah satunya adalah Qeez Pancake, cafe yang menjual dan menyediakan
berbagai aneka jenis rasa Pancake. Qezz Pancake berdiri pada November 2013 yang
didirikan oleh Ricki Afrizal. Awal mula Qeez Pancake didirikan adalah karena
faktor sang pemilik yang gemar membuat Pancake,
yang kemudian menjadi usaha insdustri rumahan. Kemudian usaha ini
dikembangkan menjadi lebih maju dengan membuka Cafe dengan menjual produk
Pancake yang diberi nama Qeez Pancake. Bagi masyarakat Aceh, Pancake merupakan
makanan yang terbilang baru. Oleh karena
itu, Qeez Pancake Cafe menawarkan produk baru berupa makanan ringan yang
enak untuk dikonsumsi dengan harga yang ekonomis. Qeez Pancake Cafe ini pun
murni ide dari pemilik sendiri dan merupakan yang pertama di Aceh dan hingga
saat ini belum memiliki cabang.
Melihat
pentingnya strategi komunikasi pemasaran dalam melakukan promosi terhadap
peningkatan kualitas suatu produk terhadap meningkatkan jumlah konsumen maka
penulis tertarik terhadap topik tersebut sehingga ingin memperjelasnya lebih
lanjut.
1.2. Fokus Penelitian
Bagaimana
strategi komunikasi pemasaran Qezz
Pancake dalam meningkatkan jumlah konsumen.
1.3. Rumusan Masalah
Berdasarkan dari latar
belakang diatas, peneliti mengajukan rumusan masalah sebagai berikut “Bagaimana
strategi komunikasi pemasaran yang diterapkan oleh Qeez Pancake dalam
meningkatkan jumlah konsumen?”.
1.4.
Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui upaya
apa saja yang dilakukan Qeez Pancake dalam meningkatkan jumlah konsumen.
1.5.
Manfaat Penelitian
a. Secara
teoritis
Dapat
memberikan sumbangan bagi ilmu ilmu pengetahuan, khususnya ilmu komunikasi yang
berkaitan dengan strategi komunikasi pemasaran Qeez Pancake dalam upaya
meningkatkan jumlah konsumen.
b. Secara
praktis
Penelitian
ini diharapkan dapat memberi masukan bagi para pengusaha untuk menggunakan
strategi komunikasi pemasaran yang tepat dalam meningkatkan jumlah konsumen.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Penelitian Terdahulu
Penelitian
terdahulu adalah penelitian yang sebelumnya pernah diteliti dengan variabel
yang sama dengan tujuan mendeskripsikan strategi komunikasi pemasaran yang
dilakukan oleh perusahaan.
Adapun
penelitian terdahulu yang mempunyai variabel yang sama adalah penelitian Deasy
Permana Putri pada tahun 2012. Dalam penelitian yang berjudul “STRATEGI
KOMUNIKASI PEMASARAN COFFEE TOFFEE DALAM MENINGKATKAN JUMLAH KONSUMEN (Studi
Analisis Deskriptif Kualitatif Strategi Komunikasi Pemasaran Coffee Toffee
Jatim Expo Dalam Meningkatkan Jumlah Konsumen). Tujuan utama penelitian yang
dilakukan oleh Deasy Permana Putri adalah Untuk mendeskripsikan strategi
komunikasi pemasaran ‘Coffee Toffee’ dalam meningkatkan jumlah konsumen.
2.2. Landasan Teoretis
Landasan teori
merupakan penjelasan teori yang digunakan dalam penelitian ini, sekaligus
merupakan suatu landasan untuk melaksanakan penyeledikan yang didasarkan kepada
gambaran umum. Maka yang menjadi landasan teori dalam penelitian ini adalah :
2.2.1.
Teori atau Model Perencanaan Komunikasi AIDDA
Model
perencanaan komunikasi AIDDA sifatnya linier dan banyak digunakan dalam
kegiatan penyuluhan dan pemasaran komersial. Model AIDDA adalah kependekan dari
: Awareness, Interest, Desire, Decision,
dan Action.
Kesadaran (Awareness)
Adalah
langkah pertama yang harus dibuat seorang pemasar atau penyuluh kepada khalayak
yang menjadi target sasaran. Kesadaran disini tertuju pada produk atau barang
yang ditawarkan. Sejauh mana target sasaran menyadari manfaat barang yang
ditawarkan.
Perhatian (Interest)
Ialah
munculnya minat target sasaran atau khalayak untuk memiliki barang yang
ditawarkan oleh pemasar. Selain karena manfaatnya, bisa juga karena barang yang
ditawarkan kemasannya menarik sehingga menimbulkan minat konsumen untuk
memilikinya.
Keinginan (Desire)
Adalah
proses yang terjadi setelah timbul perhatian konsumen atau target sasaran pada
barang yang ditawarkan. Pada tahap ini pembeli memiliki keinginan untuk
memiliki setelah menimbang manfaat atau kegunaannya. Para pemasar berusaha
memberi sentuhan kejiwaan (psiko) calon pembeli dengan cara yang lebih
persuasif, sehingga keinginan itu makin timbul untuk memilikinya atau mengikuti
anjuran jika yang ditawarkan itu berupa gagasan dari seseorang.
Keputusan (Decision)
Adalah
tindakan yang dilakukan oleh konsumen dalam bentuk eksekusi, yakni memutuskan
untuk memiliki barang yang ditawarkan tadi setelah menimbang manfaat serta
melihat kemungkinan dana yang tersedia.
Tindakan (Action)
Adalah
perlakuan yang dbuat oleh pembeli setelah memiliki barang itu dalam bentuk
aksi. Misalnya mengonsumsi atau menggunakannya sesuai dengan harapan ketika ia
berminat memilikinya.
2.2.2. Bauran Pemasaran
(Marketing Mix)
Perencanaan
komunikasi selain bisa diaplikasikan untuk pencitraan pribadi, juga bisa
digunakan untuk pencitraan produk. Tidak
ada bedanya antara pencitraan pribadi dan pencitraan produk. Hanya saja jika
pencitraan pribadi mengarah pada pencitraan idola. Apabila pencitraan produk
mengarah pada bagaimana khalayak bisa menjadi konsumen tetap terhadap barang
atau produk yang ditawarkan. Karena itu, David J. Rahman (1987) menyatakan
bahwa prinsip pemasaran komersial, yakni proses perencanaan dan penetapan
harga, promosi dan penyebaran ide-ide, barang dan layanan jasa untuk
menciptakan pertukaran guna memenuhi kepuasan individu dan tujuan organisasi.
Atas
dasar tersebut pemasaran harus digerakkan empat elemen dasar, yakni :
a. Product
(produk)
b. Place
(tempat)
c. Price
(harga)
d. Promotion
(promosi)
Gabungan keempat
elemen ini biasa disebut bauran pemasaran atau marketing mix, dengan penyelesaian sebagai berikut :
1. Product
ialah produk dalam bentuk barang atau jasa yang diproduksi oleh suatu unit
usaha yang ingin dipasarkan guna memnuhi kebutuhan pembeli.
2. Place
ialah tempat yang digunakan untuk mendistribusikan atau display barang yang
diproduksi untuk menarik perhatian pembeli.
3. Price
ialah harga atau nilai barang atau jasa yang ditawarkan.
4. Promotion
ialah usaha yang dilakukan untuk menarik perhatian para pembeli melalui
teknik-teknik berkomunikasi.
Dari
empat elemen pemasaran tersebut, promosi adalah elemen yang memiliki
keterikatan dengan perencanaan komunikasi. Karena sebuah product yang ingin
dipasarkan memerlukan promosi. Sedangkan promosi memerlukan strategi, kiat atau
teknik-teknik yang perlu disusun dalam suatu perencanaan komunikasi. Dalam
kegiatan promosi, sering muncul anggapan keliru, yakni pengeluaran biaya untuk
promosi sebagai pemborosan, padahal biaya yang dikeluarkan untuk promosi harus
dinilai sebagai investasi.
2.3. Landasan Konseptual
2.3.1.
Strategi
Kata
strategi berasal dari bahasa Yunani Klasik yaitu “stratos” yang artinya tentara
dan kata “agein” yang berarti pemimpin. Dengan demikian, strategi dimaksudkan
adalah memimpin tentara. Lalu muncul kata strategos yang artinya pemimpin
tentara pada tingkat atas. Jadi, strategi adalah konsep militer yang bisa
diartikan sebagai seni perang para jenderal (The Art of General), atau suatu
rancangan yang terbaik untuk untuk memenangkan peperangan. Dalam strategi ada
prinsip yang harus dicamkan, yakni “tidak ada sesuatu yang berarti dari
segalanya kecuali mengetahui apa yang akan dikerjakan oleh musuh, sebelum
mereka mengerjakannya”.
2.3.2.
Komunikasi
Istilah
komunikasi berasal dari bahasa Latin communis yang artinya membangun
kebersamaan antara dua orang atau lebih. Komunikasi juga berasal dari akar
communico yang artinya membagi.
Everett
M. Rogers (1985) seorang pakar Sosiologi Pedesaan Amerika yang kemudian lebih
banyak memberi perhatian pada studi riset komunikasi khususnya dalam hal
penyebaran inovasi membuat definisi komunikasi, yakni :
“komunikasi adalah
proses dimana suatu ide dialihkan dari sumber kepada satu penerima atau lebih
dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka.”
Definisi
ini kemudian dikembangkan bersama dengan Lauwrence D. Kincaid (1981) sehingga
melahirkan suatu definisi yang lebih maju dengan menyatakan :
“komunikasi adalah
suatu proses dimana dua orang atau lebih membentuk atau melakukan pertukaran
informasi dengan satu sama lainnya, yang pada gilirannya akan tiba pada saling
pengertian yang mendalam.”
Hovland,
Janis dan Kelly juga membuat definisi komunikasi, yakni :
“communication
is the process by which an individual
(the communicator) transmits stimuli (usually berbal) to modify the behaviour
of other individuals (the audience).
Meski
definisi yang dibuat para pakar memiliki perspektif yang berbeda satu sama
lainnya, namun definisi-definisi tersebut pada dasarnya tidak terlepas dari
substansi komunikasi itu sendiri sebagai suatu proses pengalihan informasi
(pesan) dari seseorang kepada orang lain, atau sebaliknya (Cangara, 2007)
2.3.3.
Pemasaran
Pemasaran
adalah proses penyusunan komunikasi terpadu yang bertujuan untuk memberikan
informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan memuaskan kebutuhan
dan keinginan manusia.
Pemasaran
dimulai dengan pemenuhan kebutuhan manusia yang kemudian bertumbuh menjadi
keinginan manusia. Proses dalam pemenuhan kebutuhan manusia menjadi konsep
pemasaran. Mulai dari pemenuhan produk (product), penetapan harga (price),
pengiriman barang (place), dan mempromosikan barang (promotion). Seseorang yang
bekerja di bidang pemasaran disebut pemasar. Pemasar ini sebaiknya memiliki
pengetahuan dalam konsep dan prinsip pemasaran agar kegiatan pemasaran dapat
tercapai sesuai dengan kebutuhan dan keinginan manusia terutama pihak konsumen
yang dituju.
2.3.4.
Komunikasi pemasaran
Komunikasi
pemasaran adalah sarana dimana perusahaan berusaha menginformasikan, membujuk,
dan mengingatkan konsumen secara langsung maupun tidak langsung tentang produk
dan merek yang dijual. Komunikasi pemasaran mempresentasikan “suara” perusahaan
dan mereknya serta merupakan sarana dimana perusahaan dapat membuat dialog dan
membangun hubungan dengan konsumen.
Komunikasi
pemasaran bagi konsumen, dapat memberitahu atau memperlihatkan kepada konsumen
tentang bagaimana dan mengapa suatu produk digunakan, oleh orang macam apa,
serta dimana dan kapan. Komunikasi pemasaran berkontribusi pada ekuitas mereka
dengan menanamkan mereka dalam ingatan dan menciptakan citra merek serta
mendorong penjualan dan bahkan mempengaruhi nilai pemegang saham.
2.3.5.
Strategi komunikasi pemasaran
Menurut
Jain dalam konteks bisnis strategi menggambarkan arah bisnis yang mengikuti
lingkungan yang dipilih dan merupakan pedoman untuk mengalokasikan sumber daya
dan usaha suatu organisasi (Tjipto, 1997 : 3). Strategi digunakan untuk
melakukan komunikasi kepada publik agar mendapatkan perhatian atau dukungan
yang lebih dari publiknya, sedangkan strategi komunikasi efektif adalah sebagai
berikut (Ruslan, 2002 : 31) :
1.
Bagaimana mengubah sikap (how to change the attitude)
2.
Mengubah opini (to change the opinion)
3.
Mengubah perilaku (to change behavior)
2.3.6.
Konsumen
Terdapat
tiga faktor yang mempengaruhi pilihan konsumen, yaitu konsumen individual,
lingkungan dan stimuli pemasaran. Konsumen individual merupakan pilihan untuk
memilih suatu produk dengan merek tertentu dipengaruhi oleh hal-hal yang ada
pada diri konsumen. Hal tersebut disesuaikan dengan kebutuhan, persepsi
terhadap karakteristik merek, sikap, kondisi demografi, gaya hidup dan
karakteristik kepribadian individu. Faktor lingkungan yang mempengaruhi
konsumen, hal ini menyangkut lingkungan sekitarnya yang kemudian memberi
pengaruh terhadap pengambilan keputusan dalam membeli suatu produk/jasa. Misal
saja pada saat seseorang membeli suatu produk/ jasa dikarenakan orang
terdekatnya telah membeli terlebih dahulu. Itu artinya interaksi sosial yang
dilakukan oleh seseorang akan turut memperngaruhi pada pilihan merek produk
yang dibeli.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi Penelitian
Lokasi
yang dipilih untuk penelitian adalah Qeez Pancake Cafe yang berada di Jl. T
Chiek Dipineung Raya No 68-70 Kp Pineung, Banda Aceh.
3.2. Pendekatan Penelitian
Penelitian
ini menggunakan metode kualitatif menggunakan data deskriptif berupa kata-kata
lisan atau tertulis yang dicermati oleh peneliti, dan benda-benda yang diamati
sampai detailnya agar dapat ditangkap makna yang tersirat dalam dokumen atau
bendanya (Suharsimi Arikunto, 2010:22).
Dalam
Penelitian ini menggunakan teori AIDDA dan Bauran Marketing mix yang bertujuan
untuk mengetahui “ strategi Qeez Pancake dalam meningkatkatkan jumlah konsumen
“. Dimana teori AIDDA Sebagai pengambilan keputusan pembelian dimana suatu
proses psikologis yang dilalui oleh konsumen atau pembeli, prosesnya yang
diawali dengan tahap menaruh perhatian (Attention) terhadap barang atau jasa
yang kemudian jika berkesan dia akan melangkah ke tahap ketertarikan (Interest)
untuk mengetahui lebih jauh tentang keistimewaan produk atau jasa tersebut yang
jika intensitas ketertarikannya kuat berlanjut ke tahap berhasrat/berminat
(Desire) karena barang atau jasa yang ditawarkan sesuai dengan
kebutuhan-kebutuhan-nya. Jika hasrat dan minatnya begitu kuat baik karena
dorongan dari dalam atau rangsangan persuasif dari luar maka konsumen atau
pembeli tersebut akan mengambil keputusan membeli (Action to buy) barang atau
jasa yang di tawarkan. Teori bauran marketing mix pencitraan produk mengarah
pada bagaimana khalayak bisa menjadi konsumen tetap terhadap barang atau produk
yang ditawarkan.
3.3. Informan Penelitian
Dalam
penelitian ini , yang menjadi informan adalah pemilik atau owner dari Qezz
Pancake dengan bertujuan untuk mengetahui strategi komunikasi pemasaran yang
digunakan dalam meningkatkan jumlah konsumen Qezz Pancake. Kemudian informan
selanjutnya peneliti memilih konsumen yang sedang berada di lokasi Qezz Pancake
yaitu merupakan subyek yang dapat memberikan informasi secara langsung kepada
peneliti yang meneliti strategi komunikasi pemasaran dalam meningkatkan jumlah
konsumen dapat dikatakan sukses atau tidak dalam mencapai target sasarannya.
3.4. Sumber Data
Sumber
data dalam penelitian kualitatif terbagi 2, yaitu sebagai berikut :
a. Data
Primer
Dalam
penelitian ini, yang menjadi sumber data primer adalah pemilik dan karyawan
yang bekerja di Qeez Pancake Cafe. Pemilik Qeez Pancake tersebut bernama Ricki
Afrizal. Data yang peneliti akan kumpulkan berupa informasi mengenai strategi
komunikasi pemasaran yang dipakai oleh Qeez Pancake dalam meningkatkan jumlah
konsumen. Apakah menggunakan media massa atau menggunakan strategi komunikasi
lainnya.
b. Data
Sekunder
Data
sekunder, adalah data yang diperoleh oleh peneliti secara tidak langsung
melalui media perantara. Data sekunder disini diperoleh oleh peneliti dari
literatur-literatur, kepustakaan dan sumber-sumber tertulis lainnya.
3.5. Teknik Pengumpulan Data
Dalam
penelitian ini, metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah teknik
wawancara. Wawancara dilakukan secara mendalam. Wawancara ini merupakan
wawancara tatap muka antara peneliti dengan responden, dengan teknik wawancara
mendalam.
3.6. Teknik Analisis Data
Dalam
penelitian ini, unit analisisnya adalah pernyataan dari informan tentang
pengambilan keputusan pembeli dan pencitraan produk yang dilaksanakan secara
personal sebagai unit analisis data primer. Baik dengan pemasaran secara
langsung maupun dengan menggunakan social media.
3.7. Jadwal Kegiatan Penelitian
Penelitian
ini membutuhkan waktu kurang lebih dua bulan, yakni mulai dari tanggal 09
Desember 2014 sampai dengan 09 Februari 2015.
DAFTAR PUSTAKA
Cangara, Hafied. 2013. Perencanaan & Strategi Komunikasi. Jakarta: RajaGrafindo Persada.
Kriyantono, Rachmat. 2006. Teknik
Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Prenada Media Group.
Website
:
http://www.hotcaketm.com/2012/12/apa-itu-pancake.htmlhttp://pancakeasaa.blogspot.com/2012/12/sejarah-pancake.html
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR................................................................ i
DAFTAR
ISI............................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar
Belakang Masalah……………………………... 1
1.2. Fokus
Penelitian………………………........................ 2
1.3. Rumusan
Masalah……………………….................... 3
1.4. Tujuan
Penulisan………………………...................... 3
1.5. Manfaat
Penulisan……………………………............. 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Penelitian Terdahulu…………………………………. 4
2.2. Landasan
Teori…………………………………......... 4
2.2.1.
Teori atau Model Komunikasi AIDDA....…… 4
2.2.2.
Bauran Komunikasi (Marketing
Mix)............ 5
2.3. Landasan Konseptual……………………………….. 6
2.3.1 Strategi………………………………………….......... 6
2.3.2 Komunikasi………………………………………….. 7
2.3.3 Pemasaran………………………………………........ 7
2.3.4 Komunikasi Pemasaran……………………………. 8
2.3.5 Strategi Komunikasi
Pemasaran…………………. 8
2.3.6 Konsumen……………………………………………. 9
BAB III METODE
PENELITIAN
3.1. Lokasi Penelitian……………………………………... 10
3.2. Pendekatan Penelitian……………………………….. 10
3.3. Informan Penelitian…………………………………... 10
3.4. Sumber Data…………………………………………… 11
3.5. Teknik
Pengumpulan Data…………………………… 11
3.6. Teknik Analisis
Data…………………………………... 11
3.7. Jadwal Penelitian…………………………………….... 12
DAFTAR
PUSTAKA..................................................................... 13
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Globalisasi
membuat dunia semakin kecil, jarak dan waktu semakin singkat seiring
perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Kemudahan ini cenderung
berimplikasi menyatukan daripada memecahkan, demikian juga pada marketing
lintas negara, kini kian mudah ditemui berbagai menu makanan ringan seperti
Pancake.
Komunikasi
pemasaran adalah kegiatan komunikasi yang dilakukan oleh pembeli dan penjual
dan merupakan kegiatan yang membantu dalam pengambilan keputusan di bidang
pemasaran serta mengarahkan pertukaran agar lebih memuaskan dengan cara
menyandarkan semua pihak untuk berbuat lebih baik.
Komunikasi
pemasaran, pemilihan strategi perlu diawali dengan pemahaman segmentasi
konsumen dan perilaku konsumen adalah seragam, pemahaman mengenai konsumen
dapat digali dari budaya, sosio, kultural, psikokultural dan lingkungan (Gudy
kunst & kim,1997)
Setiap
organisasi yang ingin berhasil dalam melakukan pemasaran harus telebih dahulu
memiliki suatu perencanaan pemasaran yang strategis, yang dapat menjadi bahan
panduan dalam menggunakan sumber daya yang dimiliki. Strategi ini ditentukan
berdasarkan analisis situasi, yaitu suatu studi yang terperinci mengenai
kondisi pasar yang dihadapi perusahaan beserta kondisi produk dan merek yang
dimiliki (Morrisan,2010:51).
Dalam melakukan pemasaran, para
pemasar harus memahami bagaimana perilaku konsumen, mengetahui apa yang
dibutuhkan konsumen, apa yang disukainya dan bagaimana menarik minat dari
mahasiswa, sehingga strategi yang dilakukan dapat memperoleh keuntungan.
Para pemasar harus melakukan
berbagai cara dalam mempromosikan produknya, dengan cara membagikan brosur,
pameran, melalui sosial media, dan sebagainya.
Sejarah Pancake bermula dari
kehidupan masyarakat Romawi kuno. Kue ini awalnya bernama Alita Dolcia atau
(makanan manis). Dalam perkembangannya, Pancake makin populer di Eropa sejak
tahun 1430-an. Pancake menjadi makanan khas Timur Eropa seperti di Mardi Gras.
Disana Pancake dijadikan menu khas hari Pancake Tuesday yang disajikan sehari
sebelum hari paskah tiba.
Pancake
merupakan sejenis kue bulat, tipis, dan
datar, dibuat dari adonan dan dimasak di atas wajan panas atau wajan.
Pancake adalah roti cepat saji, yang menggunakan bahan pengembang seperti baking powder, sementara beberapa menggunakan
ragi atau difermentasi. Pancake bisa saja dihidangkan dengan menggunakan
berbagai macam topping termasuk diantaranya yang populer adalah berupa selai,
buah, sirup, chocolate chips, atau daging. Pancake tergolong jajanan dengan
harga yang standar, ekonomis dan terjangkau.
Pancake
memiliki berbagai ragam bentuk dan cara penyajiannya. Di beda negara, biasanya
Pancake dikonsumsi dengan gaya dan resep yang beragam. Ada yang dikonsumsi
sebagai makanan manis, gurih, baik tebal ataupun tipis.
Pancake
adalah produk yang setahun belakangan ini melengkapi jajanan baru di Aceh.
Termasuk salah satunya adalah Qeez Pancake, cafe yang menjual dan menyediakan
berbagai aneka jenis rasa Pancake. Qezz Pancake berdiri pada November 2013 yang
didirikan oleh Ricki Afrizal. Awal mula Qeez Pancake didirikan adalah karena
faktor sang pemilik yang gemar membuat Pancake,
yang kemudian menjadi usaha insdustri rumahan. Kemudian usaha ini
dikembangkan menjadi lebih maju dengan membuka Cafe dengan menjual produk
Pancake yang diberi nama Qeez Pancake. Bagi masyarakat Aceh, Pancake merupakan
makanan yang terbilang baru. Oleh karena
itu, Qeez Pancake Cafe menawarkan produk baru berupa makanan ringan yang
enak untuk dikonsumsi dengan harga yang ekonomis. Qeez Pancake Cafe ini pun
murni ide dari pemilik sendiri dan merupakan yang pertama di Aceh dan hingga
saat ini belum memiliki cabang.
Melihat
pentingnya strategi komunikasi pemasaran dalam melakukan promosi terhadap
peningkatan kualitas suatu produk terhadap meningkatkan jumlah konsumen maka
penulis tertarik terhadap topik tersebut sehingga ingin memperjelasnya lebih
lanjut.
1.2. Fokus Penelitian
Bagaimana
strategi komunikasi pemasaran Qezz
Pancake dalam meningkatkan jumlah konsumen.
1.3. Rumusan Masalah
Berdasarkan dari latar
belakang diatas, peneliti mengajukan rumusan masalah sebagai berikut “Bagaimana
strategi komunikasi pemasaran yang diterapkan oleh Qeez Pancake dalam
meningkatkan jumlah konsumen?”.
1.4.
Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui upaya
apa saja yang dilakukan Qeez Pancake dalam meningkatkan jumlah konsumen.
1.5.
Manfaat Penelitian
a. Secara
teoritis
Dapat
memberikan sumbangan bagi ilmu ilmu pengetahuan, khususnya ilmu komunikasi yang
berkaitan dengan strategi komunikasi pemasaran Qeez Pancake dalam upaya
meningkatkan jumlah konsumen.
b. Secara
praktis
Penelitian
ini diharapkan dapat memberi masukan bagi para pengusaha untuk menggunakan
strategi komunikasi pemasaran yang tepat dalam meningkatkan jumlah konsumen.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Penelitian Terdahulu
Penelitian
terdahulu adalah penelitian yang sebelumnya pernah diteliti dengan variabel
yang sama dengan tujuan mendeskripsikan strategi komunikasi pemasaran yang
dilakukan oleh perusahaan.
Adapun
penelitian terdahulu yang mempunyai variabel yang sama adalah penelitian Deasy
Permana Putri pada tahun 2012. Dalam penelitian yang berjudul “STRATEGI
KOMUNIKASI PEMASARAN COFFEE TOFFEE DALAM MENINGKATKAN JUMLAH KONSUMEN (Studi
Analisis Deskriptif Kualitatif Strategi Komunikasi Pemasaran Coffee Toffee
Jatim Expo Dalam Meningkatkan Jumlah Konsumen). Tujuan utama penelitian yang
dilakukan oleh Deasy Permana Putri adalah Untuk mendeskripsikan strategi
komunikasi pemasaran ‘Coffee Toffee’ dalam meningkatkan jumlah konsumen.
2.2. Landasan Teoretis
Landasan teori
merupakan penjelasan teori yang digunakan dalam penelitian ini, sekaligus
merupakan suatu landasan untuk melaksanakan penyeledikan yang didasarkan kepada
gambaran umum. Maka yang menjadi landasan teori dalam penelitian ini adalah :
2.2.1.
Teori atau Model Perencanaan Komunikasi AIDDA
Model
perencanaan komunikasi AIDDA sifatnya linier dan banyak digunakan dalam
kegiatan penyuluhan dan pemasaran komersial. Model AIDDA adalah kependekan dari
: Awareness, Interest, Desire, Decision,
dan Action.
Kesadaran (Awareness)
Adalah
langkah pertama yang harus dibuat seorang pemasar atau penyuluh kepada khalayak
yang menjadi target sasaran. Kesadaran disini tertuju pada produk atau barang
yang ditawarkan. Sejauh mana target sasaran menyadari manfaat barang yang
ditawarkan.
Perhatian (Interest)
Ialah
munculnya minat target sasaran atau khalayak untuk memiliki barang yang
ditawarkan oleh pemasar. Selain karena manfaatnya, bisa juga karena barang yang
ditawarkan kemasannya menarik sehingga menimbulkan minat konsumen untuk
memilikinya.
Keinginan (Desire)
Adalah
proses yang terjadi setelah timbul perhatian konsumen atau target sasaran pada
barang yang ditawarkan. Pada tahap ini pembeli memiliki keinginan untuk
memiliki setelah menimbang manfaat atau kegunaannya. Para pemasar berusaha
memberi sentuhan kejiwaan (psiko) calon pembeli dengan cara yang lebih
persuasif, sehingga keinginan itu makin timbul untuk memilikinya atau mengikuti
anjuran jika yang ditawarkan itu berupa gagasan dari seseorang.
Keputusan (Decision)
Adalah
tindakan yang dilakukan oleh konsumen dalam bentuk eksekusi, yakni memutuskan
untuk memiliki barang yang ditawarkan tadi setelah menimbang manfaat serta
melihat kemungkinan dana yang tersedia.
Tindakan (Action)
Adalah
perlakuan yang dbuat oleh pembeli setelah memiliki barang itu dalam bentuk
aksi. Misalnya mengonsumsi atau menggunakannya sesuai dengan harapan ketika ia
berminat memilikinya.
2.2.2. Bauran Pemasaran
(Marketing Mix)
Perencanaan
komunikasi selain bisa diaplikasikan untuk pencitraan pribadi, juga bisa
digunakan untuk pencitraan produk. Tidak
ada bedanya antara pencitraan pribadi dan pencitraan produk. Hanya saja jika
pencitraan pribadi mengarah pada pencitraan idola. Apabila pencitraan produk
mengarah pada bagaimana khalayak bisa menjadi konsumen tetap terhadap barang
atau produk yang ditawarkan. Karena itu, David J. Rahman (1987) menyatakan
bahwa prinsip pemasaran komersial, yakni proses perencanaan dan penetapan
harga, promosi dan penyebaran ide-ide, barang dan layanan jasa untuk
menciptakan pertukaran guna memenuhi kepuasan individu dan tujuan organisasi.
Atas
dasar tersebut pemasaran harus digerakkan empat elemen dasar, yakni :
a. Product
(produk)
b. Place
(tempat)
c. Price
(harga)
d. Promotion
(promosi)
Gabungan keempat
elemen ini biasa disebut bauran pemasaran atau marketing mix, dengan penyelesaian sebagai berikut :
1. Product
ialah produk dalam bentuk barang atau jasa yang diproduksi oleh suatu unit
usaha yang ingin dipasarkan guna memnuhi kebutuhan pembeli.
2. Place
ialah tempat yang digunakan untuk mendistribusikan atau display barang yang
diproduksi untuk menarik perhatian pembeli.
3. Price
ialah harga atau nilai barang atau jasa yang ditawarkan.
4. Promotion
ialah usaha yang dilakukan untuk menarik perhatian para pembeli melalui
teknik-teknik berkomunikasi.
Dari
empat elemen pemasaran tersebut, promosi adalah elemen yang memiliki
keterikatan dengan perencanaan komunikasi. Karena sebuah product yang ingin
dipasarkan memerlukan promosi. Sedangkan promosi memerlukan strategi, kiat atau
teknik-teknik yang perlu disusun dalam suatu perencanaan komunikasi. Dalam
kegiatan promosi, sering muncul anggapan keliru, yakni pengeluaran biaya untuk
promosi sebagai pemborosan, padahal biaya yang dikeluarkan untuk promosi harus
dinilai sebagai investasi.
2.3. Landasan Konseptual
2.3.1.
Strategi
Kata
strategi berasal dari bahasa Yunani Klasik yaitu “stratos” yang artinya tentara
dan kata “agein” yang berarti pemimpin. Dengan demikian, strategi dimaksudkan
adalah memimpin tentara. Lalu muncul kata strategos yang artinya pemimpin
tentara pada tingkat atas. Jadi, strategi adalah konsep militer yang bisa
diartikan sebagai seni perang para jenderal (The Art of General), atau suatu
rancangan yang terbaik untuk untuk memenangkan peperangan. Dalam strategi ada
prinsip yang harus dicamkan, yakni “tidak ada sesuatu yang berarti dari
segalanya kecuali mengetahui apa yang akan dikerjakan oleh musuh, sebelum
mereka mengerjakannya”.
2.3.2.
Komunikasi
Istilah
komunikasi berasal dari bahasa Latin communis yang artinya membangun
kebersamaan antara dua orang atau lebih. Komunikasi juga berasal dari akar
communico yang artinya membagi.
Everett
M. Rogers (1985) seorang pakar Sosiologi Pedesaan Amerika yang kemudian lebih
banyak memberi perhatian pada studi riset komunikasi khususnya dalam hal
penyebaran inovasi membuat definisi komunikasi, yakni :
“komunikasi adalah
proses dimana suatu ide dialihkan dari sumber kepada satu penerima atau lebih
dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka.”
Definisi
ini kemudian dikembangkan bersama dengan Lauwrence D. Kincaid (1981) sehingga
melahirkan suatu definisi yang lebih maju dengan menyatakan :
“komunikasi adalah
suatu proses dimana dua orang atau lebih membentuk atau melakukan pertukaran
informasi dengan satu sama lainnya, yang pada gilirannya akan tiba pada saling
pengertian yang mendalam.”
Hovland,
Janis dan Kelly juga membuat definisi komunikasi, yakni :
“communication
is the process by which an individual
(the communicator) transmits stimuli (usually berbal) to modify the behaviour
of other individuals (the audience).
Meski
definisi yang dibuat para pakar memiliki perspektif yang berbeda satu sama
lainnya, namun definisi-definisi tersebut pada dasarnya tidak terlepas dari
substansi komunikasi itu sendiri sebagai suatu proses pengalihan informasi
(pesan) dari seseorang kepada orang lain, atau sebaliknya (Cangara, 2007)
2.3.3.
Pemasaran
Pemasaran
adalah proses penyusunan komunikasi terpadu yang bertujuan untuk memberikan
informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan memuaskan kebutuhan
dan keinginan manusia.
Pemasaran
dimulai dengan pemenuhan kebutuhan manusia yang kemudian bertumbuh menjadi
keinginan manusia. Proses dalam pemenuhan kebutuhan manusia menjadi konsep
pemasaran. Mulai dari pemenuhan produk (product), penetapan harga (price),
pengiriman barang (place), dan mempromosikan barang (promotion). Seseorang yang
bekerja di bidang pemasaran disebut pemasar. Pemasar ini sebaiknya memiliki
pengetahuan dalam konsep dan prinsip pemasaran agar kegiatan pemasaran dapat
tercapai sesuai dengan kebutuhan dan keinginan manusia terutama pihak konsumen
yang dituju.
2.3.4.
Komunikasi pemasaran
Komunikasi
pemasaran adalah sarana dimana perusahaan berusaha menginformasikan, membujuk,
dan mengingatkan konsumen secara langsung maupun tidak langsung tentang produk
dan merek yang dijual. Komunikasi pemasaran mempresentasikan “suara” perusahaan
dan mereknya serta merupakan sarana dimana perusahaan dapat membuat dialog dan
membangun hubungan dengan konsumen.
Komunikasi
pemasaran bagi konsumen, dapat memberitahu atau memperlihatkan kepada konsumen
tentang bagaimana dan mengapa suatu produk digunakan, oleh orang macam apa,
serta dimana dan kapan. Komunikasi pemasaran berkontribusi pada ekuitas mereka
dengan menanamkan mereka dalam ingatan dan menciptakan citra merek serta
mendorong penjualan dan bahkan mempengaruhi nilai pemegang saham.
2.3.5.
Strategi komunikasi pemasaran
Menurut
Jain dalam konteks bisnis strategi menggambarkan arah bisnis yang mengikuti
lingkungan yang dipilih dan merupakan pedoman untuk mengalokasikan sumber daya
dan usaha suatu organisasi (Tjipto, 1997 : 3). Strategi digunakan untuk
melakukan komunikasi kepada publik agar mendapatkan perhatian atau dukungan
yang lebih dari publiknya, sedangkan strategi komunikasi efektif adalah sebagai
berikut (Ruslan, 2002 : 31) :
1.
Bagaimana mengubah sikap (how to change the attitude)
2.
Mengubah opini (to change the opinion)
3.
Mengubah perilaku (to change behavior)
2.3.6.
Konsumen
Terdapat
tiga faktor yang mempengaruhi pilihan konsumen, yaitu konsumen individual,
lingkungan dan stimuli pemasaran. Konsumen individual merupakan pilihan untuk
memilih suatu produk dengan merek tertentu dipengaruhi oleh hal-hal yang ada
pada diri konsumen. Hal tersebut disesuaikan dengan kebutuhan, persepsi
terhadap karakteristik merek, sikap, kondisi demografi, gaya hidup dan
karakteristik kepribadian individu. Faktor lingkungan yang mempengaruhi
konsumen, hal ini menyangkut lingkungan sekitarnya yang kemudian memberi
pengaruh terhadap pengambilan keputusan dalam membeli suatu produk/jasa. Misal
saja pada saat seseorang membeli suatu produk/ jasa dikarenakan orang
terdekatnya telah membeli terlebih dahulu. Itu artinya interaksi sosial yang
dilakukan oleh seseorang akan turut memperngaruhi pada pilihan merek produk
yang dibeli.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi Penelitian
Lokasi
yang dipilih untuk penelitian adalah Qeez Pancake Cafe yang berada di Jl. T
Chiek Dipineung Raya No 68-70 Kp Pineung, Banda Aceh.
3.2. Pendekatan Penelitian
Penelitian
ini menggunakan metode kualitatif menggunakan data deskriptif berupa kata-kata
lisan atau tertulis yang dicermati oleh peneliti, dan benda-benda yang diamati
sampai detailnya agar dapat ditangkap makna yang tersirat dalam dokumen atau
bendanya (Suharsimi Arikunto, 2010:22).
Dalam
Penelitian ini menggunakan teori AIDDA dan Bauran Marketing mix yang bertujuan
untuk mengetahui “ strategi Qeez Pancake dalam meningkatkatkan jumlah konsumen
“. Dimana teori AIDDA Sebagai pengambilan keputusan pembelian dimana suatu
proses psikologis yang dilalui oleh konsumen atau pembeli, prosesnya yang
diawali dengan tahap menaruh perhatian (Attention) terhadap barang atau jasa
yang kemudian jika berkesan dia akan melangkah ke tahap ketertarikan (Interest)
untuk mengetahui lebih jauh tentang keistimewaan produk atau jasa tersebut yang
jika intensitas ketertarikannya kuat berlanjut ke tahap berhasrat/berminat
(Desire) karena barang atau jasa yang ditawarkan sesuai dengan
kebutuhan-kebutuhan-nya. Jika hasrat dan minatnya begitu kuat baik karena
dorongan dari dalam atau rangsangan persuasif dari luar maka konsumen atau
pembeli tersebut akan mengambil keputusan membeli (Action to buy) barang atau
jasa yang di tawarkan. Teori bauran marketing mix pencitraan produk mengarah
pada bagaimana khalayak bisa menjadi konsumen tetap terhadap barang atau produk
yang ditawarkan.
3.3. Informan Penelitian
Dalam
penelitian ini , yang menjadi informan adalah pemilik atau owner dari Qezz
Pancake dengan bertujuan untuk mengetahui strategi komunikasi pemasaran yang
digunakan dalam meningkatkan jumlah konsumen Qezz Pancake. Kemudian informan
selanjutnya peneliti memilih konsumen yang sedang berada di lokasi Qezz Pancake
yaitu merupakan subyek yang dapat memberikan informasi secara langsung kepada
peneliti yang meneliti strategi komunikasi pemasaran dalam meningkatkan jumlah
konsumen dapat dikatakan sukses atau tidak dalam mencapai target sasarannya.
3.4. Sumber Data
Sumber
data dalam penelitian kualitatif terbagi 2, yaitu sebagai berikut :
a. Data
Primer
Dalam
penelitian ini, yang menjadi sumber data primer adalah pemilik dan karyawan
yang bekerja di Qeez Pancake Cafe. Pemilik Qeez Pancake tersebut bernama Ricki
Afrizal. Data yang peneliti akan kumpulkan berupa informasi mengenai strategi
komunikasi pemasaran yang dipakai oleh Qeez Pancake dalam meningkatkan jumlah
konsumen. Apakah menggunakan media massa atau menggunakan strategi komunikasi
lainnya.
b. Data
Sekunder
Data
sekunder, adalah data yang diperoleh oleh peneliti secara tidak langsung
melalui media perantara. Data sekunder disini diperoleh oleh peneliti dari
literatur-literatur, kepustakaan dan sumber-sumber tertulis lainnya.
3.5. Teknik Pengumpulan Data
Dalam
penelitian ini, metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah teknik
wawancara. Wawancara dilakukan secara mendalam. Wawancara ini merupakan
wawancara tatap muka antara peneliti dengan responden, dengan teknik wawancara
mendalam.
3.6. Teknik Analisis Data
Dalam
penelitian ini, unit analisisnya adalah pernyataan dari informan tentang
pengambilan keputusan pembeli dan pencitraan produk yang dilaksanakan secara
personal sebagai unit analisis data primer. Baik dengan pemasaran secara
langsung maupun dengan menggunakan social media.
3.7. Jadwal Kegiatan Penelitian
Penelitian
ini membutuhkan waktu kurang lebih dua bulan, yakni mulai dari tanggal 09
Desember 2014 sampai dengan 09 Februari 2015.
DAFTAR PUSTAKA
Cangara, Hafied. 2013. Perencanaan & Strategi Komunikasi. Jakarta: RajaGrafindo Persada.
Kriyantono, Rachmat. 2006. Teknik
Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Prenada Media Group.
Website
:
http://www.hotcaketm.com/2012/12/apa-itu-pancake.htmlhttp://pancakeasaa.blogspot.com/2012/12/sejarah-pancake.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar