MONIKA MALAU
1110102010091
Penulisan Kreatif 01
Akulah wanita penjelajah waktu, wanita yang melihat kejadian-kejadian dari masa lalu hingga masa depan. Akulah pengawas kejadian dari masa lalu hingga masa depan, aku berusaha untuk mengetahui apa yang telah terjadi yang akan terjadi, dan aku bercita-cita untuk mengetahui segala hal. Tapi sayangnya aku bukanlah Tuhan, jadi masih banyak yang tidak ku ketahui, untuk itu aku akan terus mencari waktu, dan mencari sesuatu yang baru untuk dapat ku ketahui.
Petualanganku dimulai, wajahku sudah tidak bisa menahan untuk mengeluarkan senyuman karena tidak sabar untuk mengetahui hal yang baru. Aku melompati waktu, banyak sekali pilihan yang bisa aku tuju, tapi tatapan mataku terhenti pada seorang gadis yang sedang duduk di sudut jendela kelas itu dengan memegang sebuah handphone sambil mendengarkan sebuah lagu. Di tempat yang sunyi, sepi , jauh dari keramaian , seolah sedang menunggu sang pangeran.
Tampak dari kejauhan seorang pria hendak berjalan mengarah ke tempat gadis itu. Pria tersebut duduk menghadap wajah sang gadis itu. Sang gadis merasakan kehadiran pria itu dan langsung tersenyum. Mereka berbicara sangat lembut , sambil bersenda gurau , setelah itu terlihat pria itu memetik satu persatu senar gitar dan mengalunkan lagu cinta dengan suara yang begitu emasnya dan merdu hingga tertariklah sang gadis itu untuk mengeluarkan suara emasnya juga . Betapa syahdunya alunan suara sepasang itu , hingga tumpahlah air mata ini menyaksikan jalinan kisah mereka.
Siapa sangka pria itu seorang tuna netra dan gadis itu juga seorang tuna netra. Terlihat kacamata menutupi bola mata indah gadis itu. Setiap hari di sekolah yayasan disabilitas mereka bertemu dan duduk berdua. Sepasang yang saling melengkapi , berbagi , menghibur dan selalu bersama.
Sungguh ironis keadaan mereka, walau tidak sama - sama dapat melihat segala ekspresi baik itu tersenyum , bersedih , tertawa , menangis hanya mampu saling merasakan menggunakan feeling pribadi namun Ketidaksempurnaan itu tidak menghalang mereka untuk bisa terus bersama. Dengan ketidaksempurnaan maka mereka membuat segalanya tampak menjadi sempurna. Atas nama Kekuatan cinta dan selalu mensyukuri anugerah terindah Tuhan mereka berdua dapat kuat sekuat batu karang tanpa pernah mengeluarkan kata menyerah untuk menghadapi hidup yang luar biasa berat ini.
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar