Selasa, 23 Desember 2014

GADIS DAN PRIA ITU....


MONIKA MALAU
1110102010091
Penulisan Kreatif 01


Akulah wanita penjelajah waktu, wanita yang melihat kejadian-kejadian dari masa lalu hingga masa depan. Akulah pengawas kejadian dari masa lalu hingga masa depan, aku berusaha untuk mengetahui apa yang telah terjadi yang akan terjadi, dan aku bercita-cita untuk mengetahui segala hal. Tapi sayangnya aku bukanlah Tuhan, jadi masih banyak yang tidak ku ketahui, untuk itu aku akan terus mencari waktu, dan mencari sesuatu yang baru untuk dapat ku ketahui.

Petualanganku dimulai, wajahku sudah tidak bisa menahan untuk mengeluarkan senyuman karena tidak sabar untuk mengetahui hal yang baru. Aku melompati waktu, banyak sekali pilihan yang bisa aku tuju, tapi tatapan mataku terhenti pada seorang gadis yang sedang duduk di sudut jendela kelas itu dengan memegang sebuah handphone sambil mendengarkan sebuah lagu. Di tempat yang sunyi, sepi , jauh dari keramaian , seolah sedang menunggu sang pangeran.

Tampak dari kejauhan seorang pria hendak berjalan mengarah ke tempat gadis itu. Pria tersebut duduk menghadap wajah sang gadis itu. Sang gadis merasakan kehadiran pria itu dan langsung tersenyum. Mereka berbicara sangat lembut , sambil bersenda gurau , setelah itu terlihat pria itu memetik satu persatu senar gitar dan mengalunkan lagu cinta dengan suara yang begitu emasnya dan merdu hingga tertariklah sang gadis itu untuk mengeluarkan suara emasnya juga . Betapa syahdunya alunan suara sepasang itu , hingga tumpahlah air mata ini menyaksikan jalinan kisah mereka.

Siapa sangka pria itu seorang tuna netra dan gadis itu juga seorang tuna netra. Terlihat kacamata menutupi bola mata indah gadis itu. Setiap hari di sekolah yayasan disabilitas mereka bertemu dan duduk berdua. Sepasang yang saling melengkapi , berbagi , menghibur dan selalu bersama.

Sungguh ironis keadaan mereka, walau tidak sama - sama dapat melihat segala ekspresi baik itu tersenyum , bersedih , tertawa , menangis hanya mampu saling merasakan menggunakan feeling pribadi namun Ketidaksempurnaan itu tidak menghalang mereka untuk bisa terus bersama. Dengan ketidaksempurnaan maka mereka membuat segalanya tampak menjadi sempurna. Atas nama Kekuatan cinta dan selalu mensyukuri anugerah terindah Tuhan mereka berdua dapat kuat sekuat batu karang tanpa pernah mengeluarkan kata menyerah untuk menghadapi hidup yang luar biasa berat ini.
***

Selasa, 16 Desember 2014

Proposal Metode Penelitian Komunikasi


STRATEGI  KOMUNIKASI PEMASARAN  “ QEEZ PANCAKE “ DALAM MENINGKATKAN JUMLAH KONSUMEN


PROPOSAL SKRIPSI

DISUSUN OLEH :

Monika Malau            ( 1110102010091 )
Ody Septian Nasution ( 1110102010067 )
Wirdatul Husna    ( 1110102010033 )




FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
BANDA ACEH
2014



KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, dimana dengan bantuan-Nya penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi ini. Proposal skripsi ini berjudul “STRATEGI  KOMUNIKASI PEMASARAN “QEEZ PANCAKE“ DALAM MENINGKATKAN JUMLAH KONSUMEN.
Penulisan proposal skripsi ini merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan mata kuliah Metode Penelitian Komunikasi.
Dalam penulisan proposal skripsi ini, penulis menyadari masih banyak kekurangan baik pada teknik penulisan maupun materi. Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak demi kesempurnaan proposal skripsi ini.
Akhirnya, penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Drs.Hamdani M.Syam, serta Ibu Putri Wahyuni S.Ikom selaku dosen pembimbing mata kuliah Metode Penelitian Komunikasi yang telah meluangkan waktu dan memberi pengetahuan sehingga proposal skripsi ini dapat terselesaikan.




Banda Aceh, Desember 2014

Penulis


i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................  i
DAFTAR ISI...............................................................................  ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1.  Latar Belakang Masalah……………………………...  1
1.2.  Fokus Penelitian………………………........................  2
1.3.  Rumusan Masalah………………………....................   3
1.4.  Tujuan Penulisan………………………......................   3
1.5.  Manfaat Penulisan…………………………….............  3

BAB II  TINJAUAN PUSTAKA
2.1.  Penelitian Terdahulu………………………………….   4
2.2.   Landasan Teori………………………………….........   4
2.2.1.  Teori atau Model Komunikasi AIDDA....……    4
2.2.2.   Bauran Komunikasi (Marketing Mix)............    5
2.3.  Landasan Konseptual………………………………..    6
2.3.1  Strategi…………………………………………..........    6
2.3.2  Komunikasi…………………………………………..     7
2.3.3  Pemasaran………………………………………........    7
2.3.4  Komunikasi Pemasaran…………………………….    8
2.3.5  Strategi Komunikasi Pemasaran………………….    8
2.3.6  Konsumen…………………………………………….    9

BAB III METODE PENELITIAN

3.1.  Lokasi Penelitian……………………………………...    10
3.2.  Pendekatan Penelitian………………………………..    10
3.3.  Informan Penelitian…………………………………...     10
3.4.  Sumber Data……………………………………………     11
3.5. Teknik Pengumpulan Data……………………………     11
3.6. Teknik Analisis Data…………………………………...     11
3.7.  Jadwal Penelitian……………………………………....     12
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................      13

iii

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah
            Globalisasi membuat dunia semakin kecil, jarak dan waktu semakin singkat seiring perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Kemudahan ini cenderung berimplikasi menyatukan daripada memecahkan, demikian juga pada marketing lintas negara, kini kian mudah ditemui berbagai menu makanan ringan seperti Pancake.
Komunikasi pemasaran adalah kegiatan komunikasi yang dilakukan oleh pembeli dan penjual dan merupakan kegiatan yang membantu dalam pengambilan keputusan di bidang pemasaran serta mengarahkan pertukaran agar lebih memuaskan dengan cara menyandarkan semua pihak untuk berbuat lebih baik.
Komunikasi pemasaran, pemilihan strategi perlu diawali dengan pemahaman segmentasi konsumen dan perilaku konsumen adalah seragam, pemahaman mengenai konsumen dapat digali dari budaya, sosio, kultural, psikokultural dan lingkungan (Gudy kunst & kim,1997)
Setiap organisasi yang ingin berhasil dalam melakukan pemasaran harus telebih dahulu memiliki suatu perencanaan pemasaran yang strategis, yang dapat menjadi bahan panduan dalam menggunakan sumber daya yang dimiliki. Strategi ini ditentukan berdasarkan analisis situasi, yaitu suatu studi yang terperinci mengenai kondisi pasar yang dihadapi perusahaan beserta kondisi produk dan merek yang dimiliki (Morrisan,2010:51).
            Dalam melakukan pemasaran, para pemasar harus memahami bagaimana perilaku konsumen, mengetahui apa yang dibutuhkan konsumen, apa yang disukainya dan bagaimana menarik minat dari mahasiswa, sehingga strategi yang dilakukan dapat memperoleh keuntungan.
            Para pemasar harus melakukan berbagai cara dalam mempromosikan produknya, dengan cara membagikan brosur, pameran, melalui sosial media, dan sebagainya.
            Sejarah Pancake bermula dari kehidupan masyarakat Romawi kuno. Kue ini awalnya bernama Alita Dolcia atau (makanan manis). Dalam perkembangannya, Pancake makin populer di Eropa sejak tahun 1430-an. Pancake menjadi makanan khas Timur Eropa seperti di Mardi Gras. Disana Pancake dijadikan menu khas hari Pancake Tuesday yang disajikan sehari sebelum hari paskah tiba.
Pancake merupakan sejenis kue bulat, tipis, dan  datar, dibuat dari adonan dan dimasak di atas wajan panas atau wajan. Pancake adalah roti cepat saji, yang menggunakan bahan pengembang seperti  baking powder, sementara beberapa menggunakan ragi atau difermentasi. Pancake bisa saja dihidangkan dengan menggunakan berbagai macam topping termasuk diantaranya yang populer adalah berupa selai, buah, sirup, chocolate chips, atau daging. Pancake tergolong jajanan dengan harga yang standar, ekonomis dan terjangkau.
Pancake memiliki berbagai ragam bentuk dan cara penyajiannya. Di beda negara, biasanya Pancake dikonsumsi dengan gaya dan resep yang beragam. Ada yang dikonsumsi sebagai makanan manis, gurih, baik tebal ataupun tipis.
Pancake adalah produk yang setahun belakangan ini melengkapi jajanan baru di Aceh. Termasuk salah satunya adalah Qeez Pancake, cafe yang menjual dan menyediakan berbagai aneka jenis rasa Pancake. Qezz Pancake berdiri pada November 2013 yang didirikan oleh Ricki Afrizal. Awal mula Qeez Pancake didirikan adalah karena faktor sang pemilik yang gemar membuat Pancake,  yang kemudian menjadi usaha insdustri rumahan. Kemudian usaha ini dikembangkan menjadi lebih maju dengan membuka Cafe dengan menjual produk Pancake yang diberi nama Qeez Pancake. Bagi masyarakat Aceh, Pancake merupakan makanan yang terbilang baru. Oleh karena  itu, Qeez Pancake Cafe menawarkan produk baru berupa makanan ringan yang enak untuk dikonsumsi dengan harga yang ekonomis. Qeez Pancake Cafe ini pun murni ide dari pemilik sendiri dan merupakan yang pertama di Aceh dan hingga saat ini belum memiliki cabang.
Melihat pentingnya strategi komunikasi pemasaran dalam melakukan promosi terhadap peningkatan kualitas suatu produk terhadap meningkatkan jumlah konsumen maka penulis tertarik terhadap topik tersebut sehingga ingin memperjelasnya lebih lanjut.

1.2. Fokus Penelitian
Bagaimana strategi komunikasi pemasaran Qezz Pancake dalam meningkatkan jumlah konsumen.

1.3. Rumusan Masalah
Berdasarkan dari latar belakang diatas, peneliti mengajukan rumusan masalah sebagai berikut “Bagaimana strategi komunikasi pemasaran yang diterapkan oleh Qeez Pancake dalam meningkatkan jumlah konsumen?”.

1.4. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui upaya apa saja yang dilakukan Qeez Pancake dalam meningkatkan jumlah konsumen.

1.5. Manfaat Penelitian
a.       Secara teoritis
Dapat memberikan sumbangan bagi ilmu ilmu pengetahuan, khususnya ilmu komunikasi yang berkaitan dengan strategi komunikasi pemasaran Qeez Pancake dalam upaya meningkatkan jumlah konsumen.
b.      Secara praktis
Penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan bagi para pengusaha untuk menggunakan strategi komunikasi pemasaran yang tepat dalam meningkatkan jumlah konsumen.

 BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu adalah penelitian yang sebelumnya pernah diteliti dengan variabel yang sama dengan tujuan mendeskripsikan strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan.
Adapun penelitian terdahulu yang mempunyai variabel yang sama adalah penelitian Deasy Permana Putri pada tahun 2012. Dalam penelitian yang berjudul “STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN COFFEE TOFFEE DALAM MENINGKATKAN JUMLAH KONSUMEN (Studi Analisis Deskriptif Kualitatif Strategi Komunikasi Pemasaran Coffee Toffee Jatim Expo Dalam Meningkatkan Jumlah Konsumen). Tujuan utama penelitian yang dilakukan oleh Deasy Permana Putri adalah Untuk mendeskripsikan strategi komunikasi pemasaran ‘Coffee Toffee’ dalam meningkatkan jumlah konsumen.

2.2. Landasan Teoretis
Landasan teori merupakan penjelasan teori yang digunakan dalam penelitian ini, sekaligus merupakan suatu landasan untuk melaksanakan penyeledikan yang didasarkan kepada gambaran umum. Maka yang menjadi landasan teori dalam penelitian ini adalah :

2.2.1. Teori atau Model Perencanaan Komunikasi AIDDA
Model perencanaan komunikasi AIDDA sifatnya linier dan banyak digunakan dalam kegiatan penyuluhan dan pemasaran komersial. Model AIDDA adalah kependekan dari : Awareness, Interest, Desire, Decision, dan Action.
Kesadaran (Awareness)
Adalah langkah pertama yang harus dibuat seorang pemasar atau penyuluh kepada khalayak yang menjadi target sasaran. Kesadaran disini tertuju pada produk atau barang yang ditawarkan. Sejauh mana target sasaran menyadari manfaat barang yang ditawarkan.

Perhatian (Interest)
Ialah munculnya minat target sasaran atau khalayak untuk memiliki barang yang ditawarkan oleh pemasar. Selain karena manfaatnya, bisa juga karena barang yang ditawarkan kemasannya menarik sehingga menimbulkan minat konsumen untuk memilikinya.
Keinginan (Desire)
Adalah proses yang terjadi setelah timbul perhatian konsumen atau target sasaran pada barang yang ditawarkan. Pada tahap ini pembeli memiliki keinginan untuk memiliki setelah menimbang manfaat atau kegunaannya. Para pemasar berusaha memberi sentuhan kejiwaan (psiko) calon pembeli dengan cara yang lebih persuasif, sehingga keinginan itu makin timbul untuk memilikinya atau mengikuti anjuran jika yang ditawarkan itu berupa gagasan dari seseorang.
Keputusan (Decision)
Adalah tindakan yang dilakukan oleh konsumen dalam bentuk eksekusi, yakni memutuskan untuk memiliki barang yang ditawarkan tadi setelah menimbang manfaat serta melihat kemungkinan dana yang tersedia. 
Tindakan (Action)
Adalah perlakuan yang dbuat oleh pembeli setelah memiliki barang itu dalam bentuk aksi. Misalnya mengonsumsi atau menggunakannya sesuai dengan harapan ketika ia berminat memilikinya.

2.2.2. Bauran Pemasaran (Marketing Mix)
Perencanaan komunikasi selain bisa diaplikasikan untuk pencitraan pribadi, juga bisa digunakan untuk pencitraan produk.  Tidak ada bedanya antara pencitraan pribadi dan pencitraan produk. Hanya saja jika pencitraan pribadi mengarah pada pencitraan idola. Apabila pencitraan produk mengarah pada bagaimana khalayak bisa menjadi konsumen tetap terhadap barang atau produk yang ditawarkan. Karena itu, David J. Rahman (1987) menyatakan bahwa prinsip pemasaran komersial, yakni proses perencanaan dan penetapan harga, promosi dan penyebaran ide-ide, barang dan layanan jasa untuk menciptakan pertukaran guna memenuhi kepuasan individu dan tujuan organisasi.
Atas dasar tersebut pemasaran harus digerakkan empat elemen dasar, yakni :
a.       Product (produk)
b.      Place (tempat)
c.       Price (harga)
d.      Promotion (promosi)

Gabungan keempat elemen ini biasa disebut bauran pemasaran atau marketing mix, dengan penyelesaian sebagai berikut :
1.      Product ialah produk dalam bentuk barang atau jasa yang diproduksi oleh suatu unit usaha yang ingin dipasarkan guna memnuhi kebutuhan pembeli.
2.      Place ialah tempat yang digunakan untuk mendistribusikan atau display barang yang diproduksi untuk menarik perhatian pembeli.
3.      Price ialah harga atau nilai barang atau jasa yang ditawarkan.
4.      Promotion ialah usaha yang dilakukan untuk menarik perhatian para pembeli melalui teknik-teknik berkomunikasi.

Dari empat elemen pemasaran tersebut, promosi adalah elemen yang memiliki keterikatan dengan perencanaan komunikasi. Karena sebuah product yang ingin dipasarkan memerlukan promosi. Sedangkan promosi memerlukan strategi, kiat atau teknik-teknik yang perlu disusun dalam suatu perencanaan komunikasi. Dalam kegiatan promosi, sering muncul anggapan keliru, yakni pengeluaran biaya untuk promosi sebagai pemborosan, padahal biaya yang dikeluarkan untuk promosi harus dinilai sebagai investasi.

2.3. Landasan Konseptual
2.3.1. Strategi
Kata strategi berasal dari bahasa Yunani Klasik yaitu “stratos” yang artinya tentara dan kata “agein” yang berarti pemimpin. Dengan demikian, strategi dimaksudkan adalah memimpin tentara. Lalu muncul kata strategos yang artinya pemimpin tentara pada tingkat atas. Jadi, strategi adalah konsep militer yang bisa diartikan sebagai seni perang para jenderal (The Art of General), atau suatu rancangan yang terbaik untuk untuk memenangkan peperangan. Dalam strategi ada prinsip yang harus dicamkan, yakni “tidak ada sesuatu yang berarti dari segalanya kecuali mengetahui apa yang akan dikerjakan oleh musuh, sebelum mereka mengerjakannya”.
2.3.2. Komunikasi
Istilah komunikasi berasal dari bahasa Latin communis yang artinya membangun kebersamaan antara dua orang atau lebih. Komunikasi juga berasal dari akar communico yang artinya membagi.
Everett M. Rogers (1985) seorang pakar Sosiologi Pedesaan Amerika yang kemudian lebih banyak memberi perhatian pada studi riset komunikasi khususnya dalam hal penyebaran inovasi membuat definisi komunikasi, yakni :
“komunikasi adalah proses dimana suatu ide dialihkan dari sumber kepada satu penerima atau lebih dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka.”
Definisi ini kemudian dikembangkan bersama dengan Lauwrence D. Kincaid (1981) sehingga melahirkan suatu definisi yang lebih maju dengan menyatakan :
“komunikasi adalah suatu proses dimana dua orang atau lebih membentuk atau melakukan pertukaran informasi dengan satu sama lainnya, yang pada gilirannya akan tiba pada saling pengertian yang mendalam.”
Hovland, Janis dan Kelly juga membuat definisi komunikasi, yakni :
“communication is the process by which  an individual (the communicator) transmits stimuli (usually berbal) to modify the behaviour of other individuals (the audience).
Meski definisi yang dibuat para pakar memiliki perspektif yang berbeda satu sama lainnya, namun definisi-definisi tersebut pada dasarnya tidak terlepas dari substansi komunikasi itu sendiri sebagai suatu proses pengalihan informasi (pesan) dari seseorang kepada orang lain, atau sebaliknya (Cangara, 2007)

2.3.3. Pemasaran
Pemasaran adalah proses penyusunan komunikasi terpadu yang bertujuan untuk memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia.
Pemasaran dimulai dengan pemenuhan kebutuhan manusia yang kemudian bertumbuh menjadi keinginan manusia. Proses dalam pemenuhan kebutuhan manusia menjadi konsep pemasaran. Mulai dari pemenuhan produk (product), penetapan harga (price), pengiriman barang (place), dan mempromosikan barang (promotion). Seseorang yang bekerja di bidang pemasaran disebut pemasar. Pemasar ini sebaiknya memiliki pengetahuan dalam konsep dan prinsip pemasaran agar kegiatan pemasaran dapat tercapai sesuai dengan kebutuhan dan keinginan manusia terutama pihak konsumen yang dituju.

2.3.4. Komunikasi pemasaran
Komunikasi pemasaran adalah sarana dimana perusahaan berusaha menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan konsumen secara langsung maupun tidak langsung tentang produk dan merek yang dijual. Komunikasi pemasaran mempresentasikan “suara” perusahaan dan mereknya serta merupakan sarana dimana perusahaan dapat membuat dialog dan membangun hubungan dengan konsumen.
Komunikasi pemasaran bagi konsumen, dapat memberitahu atau memperlihatkan kepada konsumen tentang bagaimana dan mengapa suatu produk digunakan, oleh orang macam apa, serta dimana dan kapan. Komunikasi pemasaran berkontribusi pada ekuitas mereka dengan menanamkan mereka dalam ingatan dan menciptakan citra merek serta mendorong penjualan dan bahkan mempengaruhi nilai pemegang saham.

2.3.5. Strategi komunikasi pemasaran
Menurut Jain dalam konteks bisnis strategi menggambarkan arah bisnis yang mengikuti lingkungan yang dipilih dan merupakan pedoman untuk mengalokasikan sumber daya dan usaha suatu organisasi (Tjipto, 1997 : 3). Strategi digunakan untuk melakukan komunikasi kepada publik agar mendapatkan perhatian atau dukungan yang lebih dari publiknya, sedangkan strategi komunikasi efektif adalah sebagai berikut (Ruslan, 2002 : 31) :
1. Bagaimana mengubah sikap (how to change the attitude)
2. Mengubah opini (to change the opinion)
3. Mengubah perilaku (to change behavior)

2.3.6. Konsumen
Terdapat tiga faktor yang mempengaruhi pilihan konsumen, yaitu konsumen individual, lingkungan dan stimuli pemasaran. Konsumen individual merupakan pilihan untuk memilih suatu produk dengan merek tertentu dipengaruhi oleh hal-hal yang ada pada diri konsumen. Hal tersebut disesuaikan dengan kebutuhan, persepsi terhadap karakteristik merek, sikap, kondisi demografi, gaya hidup dan karakteristik kepribadian individu. Faktor lingkungan yang mempengaruhi konsumen, hal ini menyangkut lingkungan sekitarnya yang kemudian memberi pengaruh terhadap pengambilan keputusan dalam membeli suatu produk/jasa. Misal saja pada saat seseorang membeli suatu produk/ jasa dikarenakan orang terdekatnya telah membeli terlebih dahulu. Itu artinya interaksi sosial yang dilakukan oleh seseorang akan turut memperngaruhi pada pilihan merek produk yang dibeli.

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1. Lokasi Penelitian
Lokasi yang dipilih untuk penelitian adalah Qeez Pancake Cafe yang berada di Jl. T Chiek Dipineung Raya No 68-70 Kp Pineung, Banda Aceh.

3.2. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif menggunakan data deskriptif berupa kata-kata lisan atau tertulis yang dicermati oleh peneliti, dan benda-benda yang diamati sampai detailnya agar dapat ditangkap makna yang tersirat dalam dokumen atau bendanya (Suharsimi Arikunto, 2010:22).
Dalam Penelitian ini menggunakan teori AIDDA dan Bauran Marketing mix yang bertujuan untuk mengetahui “ strategi Qeez Pancake dalam meningkatkatkan jumlah konsumen “. Dimana teori AIDDA Sebagai pengambilan keputusan pembelian dimana suatu proses psikologis yang dilalui oleh konsumen atau pembeli, prosesnya yang diawali dengan tahap menaruh perhatian (Attention) terhadap barang atau jasa yang kemudian jika berkesan dia akan melangkah ke tahap ketertarikan (Interest) untuk mengetahui lebih jauh tentang keistimewaan produk atau jasa tersebut yang jika intensitas ketertarikannya kuat berlanjut ke tahap berhasrat/berminat (Desire) karena barang atau jasa yang ditawarkan sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan-nya. Jika hasrat dan minatnya begitu kuat baik karena dorongan dari dalam atau rangsangan persuasif dari luar maka konsumen atau pembeli tersebut akan mengambil keputusan membeli (Action to buy) barang atau jasa yang di tawarkan. Teori bauran marketing mix pencitraan produk mengarah pada bagaimana khalayak bisa menjadi konsumen tetap terhadap barang atau produk yang ditawarkan.
3.3. Informan Penelitian
Dalam penelitian ini , yang menjadi informan adalah pemilik atau owner dari Qezz Pancake dengan bertujuan untuk mengetahui strategi komunikasi pemasaran yang digunakan dalam meningkatkan jumlah konsumen Qezz Pancake. Kemudian informan selanjutnya peneliti memilih konsumen yang sedang berada di lokasi Qezz Pancake yaitu merupakan subyek yang dapat memberikan informasi secara langsung kepada peneliti yang meneliti strategi komunikasi pemasaran dalam meningkatkan jumlah konsumen dapat dikatakan sukses atau tidak dalam mencapai target sasarannya.

3.4. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian kualitatif terbagi 2, yaitu sebagai berikut :
a.       Data Primer
Dalam penelitian ini, yang menjadi sumber data primer adalah pemilik dan karyawan yang bekerja di Qeez Pancake Cafe. Pemilik Qeez Pancake tersebut bernama Ricki Afrizal. Data yang peneliti akan kumpulkan berupa informasi mengenai strategi komunikasi pemasaran yang dipakai oleh Qeez Pancake dalam meningkatkan jumlah konsumen. Apakah menggunakan media massa atau menggunakan strategi komunikasi lainnya.
b.      Data Sekunder
Data sekunder, adalah data yang diperoleh oleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara. Data sekunder disini diperoleh oleh peneliti dari literatur-literatur, kepustakaan dan sumber-sumber tertulis lainnya.

3.5. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah teknik wawancara. Wawancara dilakukan secara mendalam. Wawancara ini merupakan wawancara tatap muka antara peneliti dengan responden, dengan teknik wawancara mendalam.

3.6. Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini, unit analisisnya adalah pernyataan dari informan tentang pengambilan keputusan pembeli dan pencitraan produk yang dilaksanakan secara personal sebagai unit analisis data primer. Baik dengan pemasaran secara langsung maupun dengan menggunakan social media.

3.7. Jadwal Kegiatan Penelitian
Penelitian ini membutuhkan waktu kurang lebih dua bulan, yakni mulai dari tanggal 09 Desember 2014 sampai dengan 09 Februari 2015.

 DAFTAR PUSTAKA

Cangara, Hafied. 2013. Perencanaan & Strategi Komunikasi. Jakarta: RajaGrafindo Persada.
Kriyantono, Rachmat. 2006. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Prenada Media Group.

Website :